Malaysia (Kemenag) — Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menjalin kerja sama dengan Al-Madinah International University (MEDIU) Malaysia menyepakati tindak lanjut kerja sama dalam penguatan program kampus siber Islam dan kajian bahasa Arab Pesantren.
Sinergi dua pihak ini dibahas bersama dalam kunjungan tim IAIN Syekh Nurjati Cirebon di Kampus MEDIU, Rabu (24/5/2023). Hadir, tiga dosen BSA IAIN Cirebon, Erfan Gazali, Rijal Mahdi, Mohammad Andi Hakim, dan Ihsan Sadudin.
Dari pihak Malaysia, hadir, Rektor MEDIU, Dr. Abdullah Bin Saad Al-Arefi, Prof. Dr. Tayyeb Al-Mabruki, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Abdul Shomad Dukuri, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Asma Binti Abdurrahman, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengembangan, dan Prof. Dr. Elsayed Salem, Direktur Hubungan Kerjasama.
Kunjungan tim BSA IAIN Cirebon ke MEDIU merupakan langkah tindaklanjut dari perjanjian kerja sama pada 14 April 2023. Menurut Rektor MEDIU, Kunjungan BSA menunjukkan keseriusan IAIN Syekh Nurjati dalam menjallin kerjasama, khususnya dalam pengembangan keilmuan jurusan Bahasa dan Sastra Arab.
MEDIU, kata Abdullah Bin Saad, merupakan perguruan tinggi Islam pertama di Malaysia yang menerapkan model pendidikan siber, dengan pengelolaan teknologi informasi yang terpadu dan futuristik.
Hal ini yang kemudian direspon dengan baik oleh delegasi BSA IAIN Syekh Nurjati, sebagai bagian dari civitas akademika PTKIN yang tengah mempersiapkan kampus Islam Siber pertama di Indonesia.
Aplikasi Learning Management System (LMS) bernama CMS yang dimiliki oleh MEDIU menjadi salah satu referensi model yang baik, karena telah meniadakan proses pengelolaan lembaga secara manual. IAIN Syekh Nurjati juga telah mengembangkan model LMS terpadu yang baik, dan momentum ini sekaligus sebagai benchmarking dalam meningkatkan performa dan inovasi digital yang perlu dilakukan.
Selain soal pengembangan Kampus Siber Islam, pertemuan ini membahas kajian manuskrip dan pesantren. Prof. Dr. Asma Binti Abdurrahman dari MEDIU mengungkapkan ketertarikanya terhadap kajian manuskrip dan pesantren. Peran penting keduanya tidak hanya dalam pengembangan ilmu bahasa, studi Islam, pendidikan karakter, sejarah dan yang lainya menjadi penting untuk dipertahankan dan kembangkan.
“Potensi kerja sama MEDIU terkait pesantren akan dilakukan dengan program konkret, mengingat pesantren memiliki resources yang luar biasa,” harapnya.
Selain MEDIU, kerja sama juga dijalin denhamgan UniSHAMS Malaysia dalam program penguatan International Mobility. Dr. Mohd Syauqi bin Arshad, Dekan Fakultas Bahasa Arab UniSHAMS menuturkan bahwa program International Mobility menjadi penting dalam mewujudkan visi pengembangan tridarma pendidikan tinggi bereputasi dunia. Selain itu, program ini juga menjadi media untuk membangun jejaring internasional yang konsisten dilakukan oleh UniSHAMS.
“Melalui kegiatan ini dan bekerjasama dengan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, kami menyepakati beberapa usulan program bersama untuk kemaslahatan lembaga dan bangsa,” ungkap Mohd Syauqi.
Beberapa program kerjasama yang berhasil disepakati oleh BSA IAIN Syekh Nurjati dengan Fakultas Bahasa Arab UniSHAMS antara lain; Visiting Profesor, Visiting Lecture, Student and Lecture Exchange, Publikasi jurnal dan buku mahasiswa dan dosen, PPL dan KKN Luar Negeri, Konferensi Internasional, dan rancangan desain double degree, serta program penguatan tridarma lainnya.
Erfan Gazali, selaku Sekretaris Jurusan BSA dan kordinator IMP menguraikan pentingnya kerjasama tersebut dalam pengembangan profesionalitas, pengembangan kepribadian multikultural, pengembangan diri dan kecakapan bahasa asing. Menurutnya, program IMP tidak hanya meliputi International Lecturer Mobility (ILM), melainkan International Students Mobility (ISM), dan International Academic Staff Mobility (ICSM).
Hal senada juga diuraikan Anwar Sanusi, Dekan Fakultas Ushuludin dan Adab (FUA) Menurutnya, kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas Mendikbud, merupakan upaya agar pendidikan tinggi memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perubahan zaman, lebih berdampak langsung bagi masyarakat, serta mampu mencapai standar pendidikan tinggi internasional.
“Melalui Jurusan BSA sebagai piloting, FUA berupaya mendukung pengembangan visi IAIN Syekh Nurjati sebagai PTKIN bereputasi Internasional,” pungkas Anwar. (*/cr1)